Bagaimana tidak kisah ini kulalui begitu dramatis, berawal dari acara kampus yang rutin dilewati mahasiswa baru, disitulah awal yang kita lewati dan kita mulai dengan keadaan antara senior dengan junior. Yah berawal dari acara besar itu cinta kita semakin tumbuh besar, semakin besar dan semakin besar. agak lebay gitu deeh...
P3M (Pengabdian, Pelatihan dan Pengajaran pada Masyarakat) sebut saja begitu deh acaranya, acara yang lumayan membuat kisa ini berjalan dengan begitu indah, acara yang hanya dilakukan 5 hari waktunya, yang bisa membuat semua bersuka-duka, merasakan bagaimana belajar dalam kehidupan orang lain, berkumpul dengan orang-orang yang sama sekali tidak kita kenal, Tinggal serumah sama orang yang bukan saudara atau siapa-siapa kita.
Komunikasi berjalan dengan lancar setelah selesai acara kampus namun kita masih bisa bertemu, hanya sekedar say hay, iyaa begitulah ketika rasa belum tumbuh kita hanya memapaskan antara satu muka ke muka yang lain, hanya terpancar senyuman saja ketika bertemu. Terlalu lama kita kontak SMS, telponan, SMS telponan ya gitu-gitu aja... hahahaha apa gak ngaruh tuh dengan hati, bagaimana perasaan seiring waktu berjalan, adanya perhatian, kamu bukan pacar aku tapi kamu selalu menanyakan apa kabar...? lagi apa...? sedang apa...? dan aku pun begitu, tanpa ada rasa canggung untuk bertanya mengenai keseharianmu.
"Maukah kau menjadi kekasihKu...??" pertanyaan itu muncul seketika, dan akhirnya keluar dalam pikiranku, terlontar dalam suaraku, tertuang dalam SMSku... bagaimana tanggapanmu tentang itu, bagaimana perasaanmu setelah membaca itu, yah aku harap seperti apa yang aku harapkan, Dayung Bersambut Perahu Berlaju (Semoga Cintaku Terbalas),,, Mungkinkah, mungkinkah kau akan membalas cintaku.. apakah kau akan memberikan sedikit rasa untukku, rasa untukmu mencintaiku...???
"Maaf, aku memang menyukai, menyayangimu, tapi itu sebagai Kaka, tidak lebih dari itu".. sepertinya ada harapan dari jawaban itu, itu bukan penolakan hanya saja aku masih butuh waktu untuk bersabar.. bagaimana keputusanku tetap akan menjadi teman terbaikmu, walaupun kau menganggap diriku sebagai Kakakmu.
Bagaimana dengan pertanyaan Mengenai KEADILAN yang menjadi pertanyaan awal malam itu,,,??? yang memulai tatanan rasa cinta, yang menyusun semua kumpulan puing-puing yang masih tersimpan begitu rapi. Bagaimana kamu tahu kalau aku tak pernah menaruh perasaan kepadamu, sebagai lelaki, aku mencoba mengorek-ngorek apa benar-benar kamu tak mempunyai Perasaan sedikitpun kepadaku.
Bagaimana mungkin...??? dan akhirnya ungkapan itu keluar sendiri dari dirimu bahwa inilah bukti hasil dari kesabaranku yang tak pernah memikirkan tentang keegoisanku, "Dya (aku) benar-benar gak pernah menaruk perasaan sedikitpun dengan Aku (Nun) bayangkan saja Dya (aku) rajin berkomunikasi dengan aku (Nun) SMSan, Telponan, tapi membahas tentang perasaan Dya (Aku) ke orang lain, bagaimana bisa aku menerima kalau diya mempunyai rasa kepadaku".
Lah bukannya kau menyukai dan menyayangi diya hanya sebagai Kakakmu...???
"itu hanya karena aku belum yakin akan perasaannya terhadap diriku, makanya aku hanya mengatakan seperti kepada dirinya".
Dari lubuk hati yang paling dalam, aku sangat bahagya, senang, gembira, walaupun hanya sekedar menjadi teman, Kakak rantau yang kau miliki disini. Perasaanku tumbuh semakin menjadi tumbuh berasangsur-angsur membesar. Aku tersadar bahwa kau telah memiliki kekasih lain. aku hanya memiliki rasa Cinta dan Kebahagyaan ketika berkomunikasi denganMu, hanya sekedar mendengar kabar darimu. bahkan melihat senyuman itu begitu indah, begitu rugi untuk aku sia-siakan..
Aku akan terus bersabar, aku tidak ingin merusak hubunganmu dengan orang itu, aku tidak ingin terlalu mencintaimu, aku hanya ingin engkau bahagya memiliki teman dekat seperti aku. Jika kamu memlih diya aku tak apa-apa, aku tidak akan menjadi musuhmu, bahkan aku akan menjadi sahabatmu, namun jika kau memilih aku, aq akan menunggu waktumu untuk berpisah dengan kekasihmu.
"Apakah kau yakin dengan Perkataanmu itu...??"
"Insya Allah aku yakin, aku akan menjadi kekasih dan sahabatmu jika kamu memilihku"